
Blockchainmedia – Eric Council Jr., seorang pria berusia 25 tahun asal Athens, Alabama, ditangkap hari ini terkait dengan peretasan akun SEC di platform X yang mengakibatkan lonjakan harga Bitcoin lebih dari US$1.000 pada Januari 2024. Council dihadapkan pada tuduhan konspirasi untuk pencurian identitas serta akses perangkat secara ilegal.
Menurut dakwaan yang disampaikan, pada 9 Januari 2024, ia bersama beberapa individu lainnya mengambil alih akun X milik SEC dan mengunggah pernyataan palsu yang mengatasnamakan Ketua SEC, Gary Gensler, mengklaim bahwa Bitcoin Spot ETF telah disetujui untuk diperdagangkan di bursa saham nasional.
“Para konspirator diduga memanfaatkan akses ilegal mereka untuk memanipulasi pasar keuangan,” ujar Jaksa Graves dalam dakwaan tersebut pada Kamis (17/10/2024).
Pernyataan palsu ini memicu lonjakan harga Bitcoin, namun harga tersebut segera turun setelah SEC mengklarifikasi bahwa pengumuman itu tidak sah.
Peretasan ini dilakukan melalui teknik “SIM swap,” di mana para peretas berhasil mengalihkan nomor telepon korban ke kartu SIM yang mereka kendalikan. Dengan akses ini, mereka dapat menembus lapisan keamanan seperti otentikasi dua faktor yang umumnya digunakan untuk melindungi akun penting.
“Metode serangan melalui SIM swap ini memberi kesempatan kepada pelaku untuk mengakses informasi sensitif dari individu atau perusahaan, yang selanjutnya digunakan untuk melakukan tindak kejahatan,” jelas David Geist, agen FBI.
Berdasarkan dakwaan, Council menggunakan identitas yang dicuri untuk meretas akun SEC. Dengan mencetak kartu identitas palsu menggunakan data pribadi korban, ia berhasil memperoleh kartu SIM baru di sebuah toko telepon di Huntsville, Alabama, yang terhubung dengan nomor telepon milik korban.
Menurut tuntutan, Council memanfaatkan identitas yang dicuri untuk melakukan peretasan terhadap akun SEC. Dengan mencetak kartu identitas palsu menggunakan data pribadi korban, ia berhasil mendapatkan kartu SIM baru di sebuah toko telepon di Huntsville, Alabama, yang terhubung dengan nomor telepon korban. Selanjutnya, ia membeli sebuah iPhone baru dan menggunakan perangkat tersebut untuk melakukan peretasan akun SEC. Council kemudian membagikan kode akses kepada para konspiratornya, yang selanjutnya menerbitkan cuitan palsu yang mengumumkan persetujuan Bitcoin Spot ETF.
“Council menerima imbalan dalam bentuk Bitcoin setelah berhasil melakukan pengalihan SIM ini,” ungkap Argentieri, Wakil Asisten Utama Jaksa Agung. Hal ini menegaskan komitmen Departemen Kehakiman untuk melawan kejahatan siber yang mengancam integritas pasar keuangan.
Meskipun pihak berwenang segera mengambil alih kembali kontrol atas akun tersebut dan mengklarifikasi situasinya, telah terjadi kerusakan pada pasar. Manipulasi yang terjadi akibat peretasan terhadap akun SEC menunjukkan dampak signifikan yang dapat ditimbulkan oleh tindakan ilegal semacam ini. Kasus Council ini menyoroti pentingnya keamanan siber saat ini, terlebih di lingkungan yang sangat sensitif seperti pasar kripto dan keuangan yang biasanya menjadi target utama peretas.
Teknik peretasan seperti “SIM swap” dan pencurian identitas memberikan akses kepada peretas untuk menyebabkan gangguan besar di pasar, dan pemerintah berupaya keras untuk mencegah terulangnya kejahatan semacam ini.