Meningkatkan Pendapatan Melalui Budidaya Melon dengan Sistem Hidroponik

Share

Facebook
WhatsApp

SEMARANG – Samsudin, seorang warga Kadirejo di Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, telah berhasil mengoptimalkan lahan terbatas menjadi sumber pendapatan yang signifikan. Dengan memanfaatkan area seluas 180 meter persegi di samping kandang sapi, ia menerapkan sistem hidroponik untuk budidaya melon. “Saya pertama kali bertemu dengan rekan-rekan dari komunitas petani melon, cabai, dan bunga. Setelah mendengar tentang peluang bisnis melon, saya memutuskan untuk membangun rumah kaca ini pada awal tahun 2024,” ungkap Samsudin saat dijumpai di rumah kaca Mitrafarm miliknya, Kamis (17/10/2024).

Setiap kali panen, lahan yang dikelolanya mampu memproduksi minimal tujuh kuintal melon premium. “Kami menjual melon dengan harga Rp 25.000 per kilogram, jauh di bawah tarif pasar yang bisa mencapai Rp 50.000 per kilogram,” tambahnya.

 

Kelebihan sistem hidroponik dalam budidaya melon menjadi pilihan bagi Samsudin karena kondisi daerahnya yang bergantung pada irigasi tadah hujan. “Sistem hidroponik tidak tergantung pada curah hujan. Jika ingin menanam, kami dapat melakukannya kapan saja, berkat keberadaan sumur yang kami miliki untuk pengairan tanaman,” jelasnya. Ia mengemukakan bahwa keunggulan sistem hidroponik adalah kemampuan untuk melakukan penanaman hingga empat kali dalam setahun. “Budidaya secara konvensional membutuhkan perawatan tambahan seperti penggunaan insektisida. Sistem hidroponik lebih aman, karena terhindar dari hama dan penyakit tanaman,” kata dia.

Saat ini, Samsudin mengelola sekitar 700 tanaman melon dengan varietas Golden Kinanti, Golden Kirani, dan Adinda. “Agar buah yang dihasilkan maksimal, kami membatasi satu tanaman hanya menghasilkan satu buah. Hal ini bertujuan agar buah tumbuh optimal dengan berat antara 1,3 kilogram hingga 2 kilogram,” paparnya. Dalam aspek pemasaran, Samsudin memanfaatkan aplikasi perpesanan WhatsApp serta membagikan informasi melalui grup-grup yang diikutinya. “Kami menawarkan pengalaman wisata memetik melon. Dalam waktu dua jam, semua melon habis terjual. Pengunjung dapat memilih dan langsung memetiknya sendiri.”

BERITA TERBARU