Fakta Menarik Hasil Pemilu 2024 di Indonesia: Presiden Baru dan Tren Kepala Daerah di Jawa
Pemilu 2024 telah berlangsung dengan sukses, dan hasilnya menjadi pembicaraan hangat di seluruh Indonesia
Jakarta, beritadigital.com – Persaingan antara PDIP dan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus memanas menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2024. Dua pasangan calon, yaitu Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen, bersaing ketat berdasarkan survei elektabilitas terbaru.
Survei Litbang Kompas yang dilakukan pada 15-20 Oktober menunjukkan elektabilitas Andika-Hendi sebesar 28,8 persen, sementara Luthfi-Yasin 28,1 persen. Meski demikian, sebanyak 43,1 persen responden masih belum menentukan pilihan atau tidak menjawab. Di sisi lain, survei Poltracking Indonesia pada 8-14 September mencatat elektabilitas Luthfi-Yasin lebih unggul dengan 52,2 persen dibandingkan Andika-Hendi yang mendapat 31,4 persen. Responden yang belum menentukan pilihan di survei tersebut hanya 16,4 persen.
Tokoh-Tokoh Nasional Turun Gunung
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, sudah mulai turun tangan untuk mempertahankan kekuatan partainya di Jawa Tengah, yang dikenal sebagai Kandang Banteng. Menurut Hendrar Prihadi, Megawati telah berkampanye di Semarang dua minggu lalu dan dijadwalkan akan kembali ke Solo pada 21 November.
Sementara itu, Presiden RI sekaligus tokoh sentral KIM, Prabowo Subianto, juga turut mendukung pasangan Luthfi-Yasin. Prabowo secara terbuka mengajak masyarakat Jawa Tengah untuk memilih pasangan yang diusung KIM Plus tersebut.
Selain Prabowo, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga disebut akan ikut berkampanye mendukung Luthfi-Yasin. Menurut informasi, Jokowi akan melakukan blusukan di beberapa daerah, termasuk Banyumas, Pantura Barat, dan Pantura Timur, untuk menggalang dukungan.
Pertaruhan Besar Dua Kubu Politik
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilai bahwa Pilgub Jawa Tengah menjadi medan pertempuran penting bagi dua kekuatan politik besar, PDIP dan KIM. Ujang menyebut, bagi PDIP, kekalahan di Jawa Tengah dalam Pilpres 2024 adalah pukulan telak, sehingga mereka akan berjuang mati-matian untuk mempertahankan wilayah yang selama ini menjadi basis kekuatan mereka.
“Habis-habisan, mati-matian ini main total football untuk bisa saling mengalahkan. Karena ada harga diri dan kehormatan bagi PDIP untuk tetap mempertahankan basis merah,” ujar Ujang.
Di sisi lain, KIM Plus berusaha memperluas kekuasaan mereka setelah memenangkan Pilpres 2024. Jawa Tengah menjadi salah satu target utama untuk merebut basis massa terbesar di Pulau Jawa, sekaligus menguatkan posisi mereka dalam pemilu berikutnya. Ujang juga menekankan bahwa kemenangan KIM di Jawa Tengah akan membantu pemerintah Prabowo menjalankan program-program strategis dengan lebih baik.
“Ketika pemerintah daerahnya selaras dengan pusat, program-program strategis dapat berjalan lebih lancar,” tambah Ujang.
Jawa Tengah Sebagai Panggung Politik Penting
Selain DKI Jakarta, Jawa Tengah dianggap sebagai panggung politik yang strategis di Indonesia. Karier Gubernur Jawa Tengah dua periode, Ganjar Pranowo, yang kini menjadi calon presiden, menjadi bukti bahwa wilayah ini dapat melahirkan tokoh-tokoh penting di tingkat nasional.
Dengan berbagai kepentingan politik yang besar, baik PDIP maupun KIM Plus tampaknya akan bertarung habis-habisan untuk memenangkan Pilgub Jawa Tengah 2024.
Pemilu 2024 telah berlangsung dengan sukses, dan hasilnya menjadi pembicaraan hangat di seluruh Indonesia
Berdasarkan hasil quick count internal tim Mawar, pasangan Witiarso-Hajar berhasil meraih kemenangan telak dengan perolehan suara sebesar
Mantan Bupati Jepara, Dian Kristiandi turun gunung menangkan pasangan Cagub Andika Perkasa – Hendrar Prihadi. Kahadiran mantan orang nomor satu di Jepara itu untuk memastikan bahwa Jepara masih menjadi Kandang Banteng