Polemik Kurikulum Merdeka, Zonasi, dan UN: Mendikdasmen Abdul Mu'ti Siap Mendengarkan

Share

Facebook
WhatsApp

Jakarta – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Kabinet Merah Putih, Prof. Dr. Abdul Mu’ti M.Ed., mengakui bahwa isu terkait Kurikulum Merdeka, zonasi sekolah, dan Ujian Nasional masih menjadi topik yang terus diperdebatkan di masyarakat. Menyadari sensitivitas isu tersebut, Abdul Mu’ti menyatakan tidak akan terburu-buru dalam mengambil keputusan terkait kebijakan pendidikan ini.

“Kami tidak ingin tergesa-gesa mengambil kebijakan, apalagi jika masih terdapat polemik di masyarakat. Kami berusaha agar setiap kebijakan yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah benar-benar sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat,” ujarnya kepada wartawan pada Senin (21/10/2024).

Abdul Mu’ti juga menekankan pentingnya mendengar masukan dari berbagai pihak sebelum membuat keputusan. Ia berencana mengadakan pertemuan dengan pakar pendidikan, pemerintah pusat dan daerah, serta masyarakat guna mendapatkan masukan yang komprehensif terkait kebijakan yang akan diambil.

“Saya berusaha untuk menjadi menteri yang mendengarkan banyak masukan, agar keputusan yang kami ambil benar-benar tepat dan sesuai kebutuhan,” tambahnya.

Meskipun penerapan Kurikulum Merdeka telah dinyatakan mencapai 100%, Abdul Mu’ti mengakui bahwa implementasinya di lapangan masih menghadapi tantangan. Beberapa satuan pendidikan belum sepenuhnya mampu menjalankan kurikulum ini secara optimal. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kehati-hatian dalam mengambil langkah selanjutnya.

Ketika ditanya tentang program prioritas yang akan dilaksanakan, Abdul Mu’ti menyebutkan bahwa ia akan berfokus pada program quick win dari pemerintahan Prabowo-Gibran. Dua program quick win yang berkaitan dengan renovasi dan pembangunan sekolah telah mendapat persetujuan dari DPR, yaitu:

  1. Renovasi sekolah yang mencakup ruang kelas, furnitur, serta fasilitas sanitasi (MCK) untuk 22 ribu sekolah, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 20 triliun.
  2. Pembangunan sekolah unggulan terintegrasi, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 4 triliun.

Kedua program ini akan menjadi tugas utama yang harus diselesaikan oleh Abdul Mu’ti di awal masa jabatannya sebagai Mendikdasmen.

Dalam upacara pelantikannya di Istana Merdeka pada Senin (21/10/2024), Abdul Mu’ti mendapat pesan langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Prabowo menekankan pentingnya pendidikan dasar sebagai fondasi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sesuai dengan amanat UUD 1945.

“Ini adalah kementerian yang sangat strategis dalam membangun kualitas sumber daya manusia Indonesia. Kami berharap bisa bersinergi untuk memajukan pendidikan dan memberikan layanan pendidikan yang bermutu bagi semua lapisan masyarakat,” tutup Abdul Mu’ti.

Mari AGENDAKAN

Berdiskusi Tentang Masa Depan

Meniti hari menciptakan Pengharapan

Berita Digital Terang Menerangkan bukan hanya sebatas melalui artikel memberi informasi, namun kami juga menyajikan informasi dengan kemasan kekinian agar sebaran informasi lebih luas. 

Ingin jadi Author ?

Silahkan berkirim karya sesuai dengan minat melalui email

© 2024 Berita Digital. All Rights Reserved.