BREAKING NEWS :

Mendes: 20% Dana Desa untuk Program Makan Bergizi Gratis, BUMDes Jadi Penyedia Bahan Baku

Facebook
WhatsApp

Jakarta beritadigital.com. – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDTT) Yandri Susanto menegaskan bahwa pada tahun 2025, 20% dana desa akan dialokasikan untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Dalam pelaksanaannya, dana yang disalurkan melalui skema ketahanan pangan ini akan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), BUMDes Bersama, serta lembaga ekonomi desa lainnya sebagai penyedia bahan baku makanan bergizi.

“Anggaran dari Kementerian Desa untuk makan siang bergizi ini mencapai Rp20 triliun,” ujar Yandri dalam konferensi pers usai rapat terbatas bersama Presiden di Jakarta, sebagaimana dikutip dari akun TikTok pribadinya @yandri_susanto, Sabtu (8/2/2025).

Lebih lanjut, Yandri menyampaikan bahwa aturan mengenai penggunaan dana desa telah diatur dalam Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 2 Tahun 2024. Dari total Rp71 triliun dana desa pada 2025, sebanyak Rp20 triliun akan difokuskan untuk program MBG guna mendukung ketahanan pangan di desa.

Optimalisasi BUMDes untuk Ketahanan Pangan

Dalam implementasinya, pemerintah desa akan mengoptimalkan BUMDes dan BUMDesma sebagai pemasok bahan pangan seperti beras, ayam, telur, ikan, serta komoditas lainnya yang dibutuhkan dalam program MBG.

“Kami akan memaksimalkan peran BUMDes. Nanti akan ada desa padi, desa jagung, desa nila, dan sebagainya. Intinya, Kementerian Desa siap menyukseskan program makan siang bergizi,” kata Yandri.

Untuk memastikan kelancaran program ini, Kemendes juga telah menyiapkan modul dan petunjuk teknis (juknis) sebagai pedoman desa dalam mengelola dana ketahanan pangan secara efektif dan tepat sasaran.

Selain itu, penggunaan dana desa akan disesuaikan dengan potensi unggulan masing-masing desa. Desa yang memiliki potensi di bidang peternakan ayam, misalnya, akan diarahkan untuk mengembangkan ternak ayam petelur, sementara desa dengan lahan pertanian akan memanfaatkannya untuk budidaya padi, jagung, atau komoditas lainnya.

“Setiap desa akan dikembangkan sesuai potensinya, dan hasilnya akan diserap oleh program makan siang bergizi. Dengan demikian, Rp20 triliun dari dana desa akan benar-benar dimanfaatkan untuk ketahanan pangan masyarakat desa,” tutup Yandri.

Redaksi beritadigital.com

POPULER MINGGU INI

Berita Lainnya

Opini Masyarakat