Prabowo Teken 4 Aturan Baru untuk Percepat Swasembada Pangan

Facebook
WhatsApp

Jakarta beritadigital.com.– Presiden Prabowo Subianto telah menandatangani empat aturan baru yang berkaitan dengan sistem irigasi, neraca komoditas, pupuk, dan penyuluhan. Keempat aturan ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam mewujudkan swasembada pangan di Indonesia.

Kabar tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), usai memimpin rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jumat (31/1/2025). Dalam keterangannya, Zulhas menegaskan bahwa aturan ini akan mempercepat pencapaian swasembada pangan.

“Kami sangat gembira karena hari ini Pak Mensesneg membawa kabar penting yang sudah lama kami tunggu,” ujar Zulhas dalam konferensi pers.

Empat Aturan Baru untuk Ketahanan Pangan

Zulhas menjelaskan bahwa empat aturan yang telah ditandatangani Presiden Prabowo meliputi:

  1. Instruksi Presiden (Inpres) tentang Sistem Irigasi Nasional, yang bertujuan memperbaiki infrastruktur irigasi guna mendukung produktivitas pertanian.
  2. Peraturan Presiden (Perpres) tentang Neraca Komoditas, yang akan mengatur distribusi dan ketersediaan pangan secara lebih optimal.
  3. Perpres tentang Pupuk, yang mengatur distribusi dan subsidi pupuk agar lebih tepat sasaran bagi petani.
  4. Inpres tentang Penyuluhan, untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga penyuluh pertanian di seluruh Indonesia.

Menurut Zulhas, keempat regulasi ini menjadi fondasi utama dalam upaya percepatan swasembada pangan nasional.

“Dengan aturan ini, tidak ada lagi alasan bagi kita untuk tidak melaksanakan perintah Presiden dalam mencapai swasembada pangan secepatnya,” tegasnya.

Target Swasembada Pangan di Akhir 2025

Sebelumnya, dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Rabu (22/1/2025), Presiden Prabowo menegaskan keyakinannya bahwa Indonesia bisa mencapai swasembada pangan pada akhir 2025.

Ia menyatakan bahwa Indonesia harus segera mengakhiri ketergantungan pada impor beras, jagung, dan garam.

“Saya telah menerima laporan dari para menteri bahwa pada akhir 2025, kita tidak akan lagi mengimpor beras, jagung, atau garam. Target ini bahkan lebih cepat dari rencana awal tahun 2026. Ini menunjukkan bahwa niat baik, kerja keras, dan kebijakan yang tepat bisa membawa perubahan besar,” ungkap Presiden Prabowo.

Dengan adanya regulasi baru ini, diharapkan sektor pertanian Indonesia semakin kuat dan mampu memenuhi kebutuhan pangan nasional tanpa bergantung pada impor.

Redaksi beritadigital.com

POPULER MINGGU INI