
Presiden Prabowo Instruksikan Penghematan Anggaran Rp 306,69 Triliun dalam APBN 2025
Presiden Prabowo Subianto telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1
Jakarta beritadigital.com.– Sistem inti administrasi perpajakan (coretax) yang mengalami kendala sejak diluncurkan pada 1 Januari 2025 terus menjadi perhatian pemerintah. Untuk memastikan proses perbaikannya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan kunjungan langsung ke Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan pada Senin (3/2/2025) pagi.
Airlangga menyampaikan bahwa kunjungannya bertujuan untuk memantau perkembangan perbaikan sistem, agar penerimaan negara tidak terganggu.
“Kita lihat progres coretax, kita beri dukungan. Ini agar dipersiapkan dengan baik karena berkaitan dengan penerimaan negara, terutama untuk tahun 2024 yang masih menggunakan sistem lama hingga pelaporan pajak akhir Maret,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa penyempurnaan coretax harus dilakukan secara menyeluruh agar sistem ini benar-benar mempermudah wajib pajak dalam melaporkan dan membayar kewajibannya, tanpa hambatan yang dapat berdampak pada anggaran negara.
“Kami ingin memastikan agar penerimaan negara tetap berjalan dengan baik. Implementasi coretax yang diterapkan secara nasional tentu perlu terus disempurnakan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Airlangga menyoroti pentingnya interoperabilitas antara coretax dan sistem di berbagai instansi lain, termasuk perbankan serta perusahaan yang memiliki volume transaksi besar.
“Sistem ini tidak hanya bergantung pada DJP, tetapi juga wajib pajak harus mempersiapkan diri. Perusahaan dengan transaksi faktur tinggi, misalnya, memerlukan sistem tersendiri agar tidak mengalami kendala dalam penerapan coretax,” jelasnya.
Meski demikian, Airlangga tidak memberikan target khusus terkait waktu penyelesaian masalah ini dan menyerahkan proses perbaikannya sepenuhnya kepada Ditjen Pajak.
Luhut Juga Pantau Langsung Kendala Coretax
Sebelumnya, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan juga telah mengunjungi Kantor DJP untuk meninjau langsung command center Coretax. Dalam kunjungannya, Luhut ingin memahami tantangan yang dihadapi masyarakat dalam transisi ke sistem baru ini.
“Transisi ke sistem baru selalu penuh tantangan, tapi ini langkah strategis yang harus kita jalani,” kata Luhut dalam unggahan di Instagramnya, Rabu (15/1/2025).
Ia menekankan bahwa sistem ini memiliki potensi besar dalam meningkatkan pelayanan pajak serta penerimaan negara. Dengan rata-rata 2 juta transaksi e-faktur per hari, Coretax menjadi bagian penting dalam menciptakan ekosistem perpajakan yang lebih transparan dan akuntabel.
Selain itu, Luhut menyoroti pentingnya integrasi Coretax dengan Govtech guna meningkatkan efisiensi dan kepatuhan pajak. Namun, ia menegaskan bahwa keamanan data wajib pajak tetap menjadi prioritas utama.
“Kepercayaan masyarakat adalah modal besar bagi keberhasilan program ini,” tegasnya.
Ia optimistis bahwa digitalisasi ekosistem perpajakan yang terintegrasi secara nasional akan memberikan dampak signifikan bagi penerimaan negara serta memperkuat tata kelola pemerintahan.
Presiden Prabowo Subianto telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1
Selama 100 hari pertama pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming
residen Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan ucapan selamat Tahun Baru
Puncak Hari Ulang Tahun Ke-60 Partai Golkar pada Kamis (12/12/2024),